Showing posts with label bisnisku. Show all posts
Showing posts with label bisnisku. Show all posts

Monday, April 9, 2012

Belajar Leadership, Kerja Keras dan Kekuatan Impian Dalam Bisnis MLM



Salah satu keuntungan berkecimpung dalam  MLM adalah banyak sekali pelajaran yang bisa diambil berkaitan dengan leadership, kerja keras, komitment dan kekuatan impian. Dulu saya sangat anti dengan MLM, sebab waktu itu (sudah lama sekali) pernah join salah satu MLM dan gegara mismanajemen hilang gitu aja tuh MLM. Pernah bete berat juga sama orang yang prospekin, hehe.. Tapi saya lihat kegigihannya itu luar biasa. Selang dua bulan kemudian saya sudah dapat 1 inti dari bisnis jenis ini. Kemudian saya memutuskan untuk bergabung. Motivasi saya ikut MLM untuk pertama kalinya adalah penasaran kenapa mereka bisa stay positif terus tiap hari dan juga untuk belajar semangat dari temen-temen saya itu.

Ternyata dalam sekian bulan saya merasakan bahwa dalam MLM, saya  memang belajar banyak sekali tentang leadership, kerja keras, komitmen dan kekuatan impian tersebut. Ya, tidak dipungkiri  memang banyak juga pelaku MLM yang mungkin tak sejalan satu dengan yang lainnya, beda gaya gitu loh hehehe.... Ada yang mengedepankan kerja keras dan produktivitas, ada juga mereka yang mengedepankan IMING-IMING (join saja tanpa kerja maka akan berhasil).

Saya sendiri  lebih suka mengedepankan kerja keras, sebab secara umum itu lebih baik hasilnya. Kerja keras juga dimulai setelah menemukan dan merasakan MLM yang akan diikuti tersebut memang REAL produknya, dan harga produknya wajar bersaing, serta pastinya produk yang dipasarkan haruslah memang produk yang banyak manfaat untuk membernya.

Sekarang saya suka dan menjalani bisnis MLM yang saya pilih. Salah satunya adalah MLM Oriflame dengan produk unggulannya kosmetik dan nutrisi kesehatan. Saya tergabung dalam jaringan dBC Network. Website support team saya dapat Anda akses disini ya frens : EasyBisnis Club.




Gatal-Gatal Kena Virus MLM

Virus? Iya, virus. Gatel-gatel gara-gara MLM. :D

MLM atau kepanjangannya Multi Level Marketing (iih udah tahu deh)

Banyak yang tiba-tiba stress kalau seorang sahabat datang dengan penuh semangat mengajak bergabung bisnis yang bertajuk MLM.

Hihi.. kenapa coba ?

Gara-gara MLM, banyak saudara yang tiba-tiba ngaku gak kenal atau halusan dikit deh hanya ngaku : “dia sodara jauh kok” hahaha....

Gara-gara MLM, banyak yang tiba-tiba kalau di telpon gak mau angkat pura-pura BB nya ketinggalan seharian di rumah padahal biasanya panik dan sesak nafas tanpa pegang gadget :p

Gara-gara MLM, banyak yang tiba-tiba punya acara keluar rumah padahal sebelumnya ngaku kalau Sabtu Minggu jatah di rumah karena lelah bekerja Senin hingga Jumat. :D

Tapi berita baiknya bagi sebagian orang yang positip, mau membuka diri pada hal-hal baru, setidaknya yang pernah membuka kesempatan mendengarkan, mencari tau, mendalami, banyak diantara mereka akhirnya memiliki kehidupan yang sama sekali berubah. hehe.. saya nih salah satunya.

Kok? Iya.. Sekarang nih, selain bekerja full time sebagai PNS Direktorat Jenderal Pajak yang 'katanya' gajinya gede (hadeuh.. tepok jidat seandainya pada tahu), nerima pesanan kue online, sekarang juga nyiapin keranjang ketiga ikutan MLM.

MLM? Gak salah? Pajak gitu loh.. ya gak salah. Gimana ya.. namanya juga PNS, bisa survive kalo ngutang alias minjem. Istilahnya gali lobang tutup lobang, minjem ke BRI, gadaikan SK PNS, dapat deh pinjaman buat beli rumah. Trus bayarnya? ya itu, pake uang gaji tiap bulan selama 6 tahun. Ini emang kali pertama berhutang.. setelah 15 tahun bekerja kekeuh gak mau ngutang dan pingin nabung biar punya rumah. Ternyata gak juga punya rumah.. sementara anak udah 3 dan makin besar. Akhirnya terpaksa.. ikut jalan temen-temen PNS lain menggunakan fasilitas pinjaman BRI. :(

Sedih sebenarnya harus berhutang, ada bunga lagi.. dalam hati tetap punya tekad ini kali pertama dan terakhir. Caranya gimana? Mencari penghasilan lain untuk menutup cicilan hutang lewat berdagang dan ikutan MLM. hehe pada mencibir deh.. emang bisa gitu lewat MLM dapat penghasilan? Ya bisalah.. bahkan kalau mau juga bisa financial freedom.

Kalau boleh saya sharing nih …
Saya mulai ikutan Oriflame jaringan d’BC Network sejak September 2011
Uuuh baru ternyata ? Iya baru... (mesem)

Tapi Alhamdulillah kok Alhamdulillah, sambil-sambil kerja kantoran dan dagang kue, daripada tidak ada tambahan penghasilan sama sekali yaaaa… (:nyengir kuda)
Sementara jaringan Internet tetap harus bayar. Sayang kan dipakai buat mainan games aja jatuhnya jadi biaya rumah tangga. Lebih baik dijadikan cost bisnis dan menghasilkan walau baru 1 Jutaan kurang dikit bulan ini (:malu-malu)

Lah jalanin MLM kan susah?

Ginii …
Kalo dibilang susah, pembandingnya apa ?
Rasanya sama aja deh sama ngantor juga, pergi pagi pulang sore. Pusing ama target, kerjaan setumpuk.
Masa iya kewajiban ngantor yang tujuannya untuk mendapatkan gaji di akhir bulan, trus dibilang susah lalu ditinggalkan ? gak kan..
(nah ini nih yang orang gak tahu ... kerja di pajak itu setiap orang dibebani target cari duit buat negara, tiap bulan ada rapornya, kinerja diukur dari berapa duit yg bisa dimasukin.. gak nyampe target? ke laut aje lu. Sama kan ma MLM, bedanya di MLM jelas perhitungan prosentase bonusnya. di kantor belum kaya gitu :( reward gak jelas.. punishmentnya gede banget kelihatan. Nah udah susah kaya gitu tetep aja saya bertahan hiks.. )

Kalau dalam bisnis ternyata ada ketemu kerikil, ya itu sih biasa ya gak dimana-mana pasti ada sandungannya. Sama aja kan ? Kenapa ketemu kerikil terus ditinggalkan ? Apa karena modalnya cuman Rp 39.900, kecil banget ! Dan tidak perlu pakai kuliah S2 bahkan S3 untuk penghasilan sesuai yang diinginkan. Mau 30 Juta, 40 Juta, 70 Juta, 90 Juta dst seperti  mb Nad dan mb Dini Shanti?
Jadi, karena modalnya tidak besar, bisa ditinggalkan tanpa dosa gitu kalau ketemu kerikil, gak di bela-belain seperti ngantor ?

Kalo dibilang modal gede ?
Coba hitung, berapa biaya berangkat dan pulang ngantor, bensin dan tol jika ada, plus makan ditambah biaya tak terduga yang lebih banyak seperti tiba-tiba jalan-jalan tiba-tiba ngemol-ngemol ? hihihi
Berapa biaya kosmetik, fashion dan asesories ?
Sekarang coba hitung penghasilan, berapa penghasilan sejak mulai bekerja dulu hingga kini.
Berapa tahun sudah bekerja ?

Kalo saya boleh sharing nih tahun lalu gabung Rp 39.900,-
3 bulan mempelajari bisnis... secara sambil ngantor belajarnya terseok-seok
Desember baru mulai rekrut... istilahnya bisnisnya baru mulai jalan
Penghasilan pertama di bulan Januari 2012, Rp 30 ribuan he he
Ga menarik yaaa ?
Tetap lanjut deh bisnis Alhamdulillah walau ditolakin sana sini sama temen-temen
Itu yang saya bilang, nemuin kerikil pastilah ada …

Bulan Pebruari 2012 - naek dikit jadi Rp 345.013,-

Bulan Maret 2012 - naek lagi jadi Rp 509.628,-


Nah, Bulan April 2012 ini Alhamdulillah udah naek lagi dikit jadi Rp 948.059,-


Jenjang karir saya memang baru Manager 12%. Masih bayi di bisnis ini.. tapi saya bersyukur banget kok. Bahwa bisnis ini bukan bohongan, bahwa jika kita ikuti success plannya.. siapa pun Anda, apa pun latar belakang Anda, Anda pasti bisa berhasil di bisnis ini. Yang penting bekerja cerdas. Dan bagaimana kerja cerdasnya.. jika bergabung dengan saya, dBC Network akan membimbing Anda step by step. Serius!

So, sudah siap menentukan pilihan keranjang berikutnya?






Mempersiapkan Keranjang Penghasilan Kedua

Pernah dengar pepatah ini gak?
"Don't Put Your EGGs in ONE basket"
Jangan letakkan telur dalam satu keranjang saja,
jika keranjang itu jatuh, telur pecah semua tak ada yang tersisa.


Intinya sih : Jangan hanya bergantung pada SATU sumber penghasilan saja, jika terjadi sesuatu yang membuatnya hilang, siapkah kita melanjutkan hidup hanya dengan sisa uang yang ada?  Itu pun syukur-syukur kalau kita sebelumnya sempat menabung dan ada sisa yang ditabung.. hiks.

Bekerja di kantor tuh bukan penghalang untuk tetap memiliki keranjang penghasilan kedua. Sibuk di kantor, gak berarti tertutup kemungkinan membangun bisnis untuk memiliki cadangan penghasilan, atau bahkan menjadi penghasilan utama suatu hari kelak. Beneran deh!

Banyak kok buktinya perempuan-perempuan pekerja kantoran tetap membangun bisnis di luar waktu sibuknya di kantor. :D Saya nih salah satunya .. cieeee. Tapi ya itu, ada konsekwensinya
  • Jelas capek dobel-dobel. 
  • Butuh bagian-bagian yang harus direlakan untuk tidak terlalu menjadi prioritas lagi, misalnya … hang out sepulang kerja. 
  • Mengganti sementara kesenangan happy hour dengan mengerjakan bisnis sampingan,
  • Tambah banyak yang harus dipikirin antara lain business plan dan strategi agar bisnis berjalan
  • Untuk yang sudah berkeluarga, nah ini dia bakal banyak ngambil waktu keluarga yg udah sedikit eh dipake bisnis pula :(
Hehe.. udah tahu gitu.. masih juga ditekuni, KENAPA coba?
  • Kesadaran bahwa saya tidak selamanya bisa bekerja di  kantor, 
  • Suatu saat nanti saya pun akan pensiun,dan yang paling PENTING
  • Saya memiliki mimpi 'kembali' ke rumah untuk mengikuti tumbuh kembang anak dan meninggalkan drama pagi hari berangkat kerja diiringi tangisan mereka.
Dan MIMPI itu harus bisa diwujudkan as SOON as POSSIBLE.. sebelum saya kehilangan moment tumbuh kembang anak yang cuma sebentar.

Itu yang kerja.. Lain lagi masalah perempuan yang notabene memang di rumah. Gak mau bahas panjang lebar deh.

Yang jelas apapun kategori kita saat ini, ada baiknya untuk mempersiapkan keranjang kedua atau sumber pemasukan cadangan. Mengapa?
Kita semua gak pernah tahu peristiwa yang akan kita hadapi di masa yang akan datang. Suami yang saat ini dapat memenuhi kebutuhan hidup lebih dari cukup tanpa perlu kontribusi kita lagi bisa saja tiba-tiba dihadapkan pada kondisi terburuk seperti kehilangan pekerjaan atau bahkan meninggalkan keluarga lebih dahulu. Atau kita juga yang selama ini b isa bekerja tiba-tiba juga kehilangan pekerjaan. Nah, pada saat tidak ada keranjang kedua sebagai cadangan atau alternatif penghasilan, ditambah lagi jika selama ini tidak pernah nabung dan gak punya simpanan, apa yang harus dilakukan menghadapi situasi tiba-tiba seperti itu?
Jadi mau bekerja kantoran ataupun ibu rumah tangga, sebaiknya berpikir jangka panjang, untuk jaga-jaga kalo ada peristiwa buruk yang terjadi. Atau kalaupun hidup kita baik-baik saja, penghasilan tersebut bisa digunakan untuk membantu orang lain. Ya, mulailah berpikir untuk menyiapkan keranjang kedua.

Trus, bisnis apa yang cocok?

Banyak kok bisnis yang bisa dijadikan penghasilan kedua sambil tetap sibuk di rumah atau bekerja di kantor. Saat ini kan bertaburan tawaran-tawaran bisnis yang dapat dilakukan dari rumah, macam-macam bentuknya. Salah satu yang saya sukai adalah bisnis yang bisa dilakukan online. Yang penting cuma satu.. jangan salah pilih. Itu saja.

Dengan berbisnis secara online, kegiatan bisnis bisa dilakukan dari rumah sambil tetap mengasuh anak, misalnya. Jadi buat para istri yang dilarang bekerja karena harus menjaga anak dan mengurus rumah, bisnis seperti ini cocok. Atau buat mereka yang bekerja, bisnis ini bisa dilakukan tanpa mengganggu waktu bekerja karena fleksibilitas waktunya. Saya sendiri akhirnya menjatuhkan pilihan pada dBC Network. Soal kenapa memilih dBC Network, itu nanti ya di tulisan tersendiri.

Akhir kata sih, saya ingin mengajak sesama kaum perempuan untuk mempersiapkan keranjang kedua, karena terus terang lebih banyak positifnya. So, siap-siap yuk!